Skip to main content

BEST RESTAURANT DI CHINATOWN BANGKOK (NON HALAL)

Nah, sekarang waktunya untuk kuliner di Bangkok yang sangat terkenal dengan street foodnya. Mohon maaf sebelumnya, untuk postingan kali ini, ini adalah makanan TIDAK HALAL atau mengandung B2. Jadi, saya minta maaf dulu yah sebelumnya untuk postingan ini.

Street food yang paling terkenal kalau saya googling itu di Chinatown (Yaowarat) dan memang saya akui disana banyakkkk banget street food sampai saya bingung mau makan dimana, ngeliatinnya seru dan bikin kenyang karena sepanjang jalan gak ada celah kosong, pasti isinya makanan semua.

Ada 1 yang jadi favorite saya selama di Bangkok. Saya masih gak tau apa sih nama restoran ini, 2x saya ke bangkok, setiap sy ke chinatown pasti kesini. Bahkan pada saat pertama kali ke bangkok, 3 hari berturut-turut saya memilih untuk makan malam disini tanpa mau mencoba yang lain saking ketagihannya.
Kalo saya coba google sih namanya Kuay Jab Nam Sai (nama makanannya, bukan nama restorannya yah ini).

Makanan ini itu isinya, daging B2 panggang, Perut B2, Hati B2, Kwetiaw yang pendek dan lebar, daun bawang, lidah B2, dan telur rebus bulat. Disini kalian bisa request kok mau pakai isi apa saja. Sempat kesulitan untuk berkomunikasi karena tidak semua pegawainya bisa berbahasa inggris, namun ketika pacar saya mencoba menggunakan bahasa mandarin dan Thanks God, hampir semua bisa berbahasa mandarin loh. Jadi komunikasi kami pun lancar. Makan disini harus coba pakai sambal keringnya yah, dan karena saya pecinta makanan asin, kecap asin pun tak luput lepas dari piring saya 😋

Enak banget !
Restoran ini terletak di sebelah kiri jalan (Yaowarat hanya 1 jalur saja). Kalian jalan saja lurus terus nanti di sebelah kiri kalian akan liat asuk-asuk atau om-om ini di sebuah ruko atau toko sambil memotong-motong. Tempatnya sangat ramai dan terkadang mengantri sampai panjang sekali.

Petunjuk restaurannya adalah om ini yahh hehe
Disini ada porsi besar dan porsi kecil. Saya lupa harga tepatnya, tapi kalo di rupiahin, porsi bersar 50rbuan, porsi kecil 30ribuan. Murah banget kan?? Isinya itu banyak banget loh dan gak bakal rugi deh. Untuk minumannya, saya paling suka chrysanthemum tea (菊花茶 atau Júhuā chá). 

Ramai banget kan??
Street food ini kalo gak salah buka jam 6 atau 7 malam, tutup sekitar jam 12an malam. Saya tidak yakin juga karena sudah lupa hehe.
Kalau kalian pecinta B2, dijamin gak akan rugi deh cobain makanan ini.
Selamat mencoba, guys!!


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Berdoa di Erawan Shrine - Four Face of Buddha Bangkok (Grand Hyatt)

Salah satu tujuan saya ke Bangkok kali ini adalah berdoa di Erawan Shrine. Tempat ini selalu ramai karena banyak penduduk lokal dan turis mau berdoa disini, bahkan banyak sekali orang Indonesia yang sengaja datang ke Bangkok hanya untuk berdoa disini dalam waktu tertentu. Banyak orang yang percaya bahwa berdoa di Erawan Shrine akan memberikan keberuntungan, kesehatan dan rejeki. Erawan Shrine (Four Faces Buddha) - Grand Hyatt Bagaimana Cara ke Erawan Shrine : Kalian harus naik BTS sampai ke Chit Lom Station, kalian akan menemukan petunjuk "Erawan Bangkok" atau "Grand Hyatt Erawan Bangkok". Kalian ikuti saja setiap pentujuk itu dan kalian akan sampai di Erawan Shrine. Ada juga beberapa orang yang memilih untuk jalan kaki dari Pratunam, memakan waktu sekitar 20-30 menit. Menuju Erawan Shrine Jembatan menuju Erawan Shrine ini petunjuk jalannya yah guys Besar dan bersih banget yah Nah udah keliatan kan Kalian bisa membeli hio di da...

[PART 1] Nekat Road Trip Jakarta ke Bali (Mudik Lebaran 2018) Nyobain Tol Baru Jakarta Surabaya bareng anak umur 3 tahun!

Kali ini saya dan keluarga bener-bener nekat untuk road trip Jakarta ke Bali pas lebaran. Sejak ngerasain liburan pas lebaran tahun 2016 dari Jakarta ke Semarang, saya dan keluarga sangat kapok. Kasian Rachel alias Ping-ping yang waktu itu masih umur 1 tahunan bosen di jalan karena macetnya bener-bener gak gerak. Bayangin aja, dari Jakarta sampai Semarang itu makan waktu 23 jam gara-gara Brexit alias Brebes Exit , saat itu saya berangkat H-2. Awalnya saya sudah tidak mau pergi untuk road trip Jakarta Bali apalagi ajak Rachel alias Ping-ping ikut (kasian kalo macet kelamaan di jalan) tapi mami saya kayanya pengen banget ke bali jalan darat, akhirnya yaudah lah untuk menyenangkan hati orangtua akhirnya saya pun pergi. Sebelum saya pergi, saya sudah mencari tahu dulu di internet terkait dengan jalan tol Jakarta Surabaya, awalnya gak yakin bisa naik tol itu karena takut macet gara-gara banyak pemudik lain yang mau nyobain tol tersebut (kaya saya 😁😁). Jadi pilihan saya ada 2, lewat j...

[PART 2] Nekat Road Trip Jakarta ke Bali (Mudik Lebaran 2018) Nyobain Tol Baru Jakarta Surabaya bareng anak umur 3 tahun!

Lanjutin dari part 1, nah sekarang kita udah di jalan pantura. Saya sengaja berangkat pagi-pagi dari Malang supaya gak ngerasain malamnya Pantura karena menurut pengalaman saya yang sudah jadul bertahun-tahun lalu itu jalan Pantura ngeri sama bus-bus antar kota yang jalannya super amat sangat lincah salipannya ditambah gelapnya malam. Jalan Pantura di siang hari Menurut saya, perjalanan saya selama di Pantura ini sangat seru. Kita benar-benar bisa melihat kiri kita itu Pantai semua. Karena saya tidak dapat menemukan hal seperti ini di Jakarta, jadi saya sangat amat terkesima dengan indahnya pantai kita. Ini dia pantai yg persis di samping Jalan Pantura Lanjut deh kita jalan terus di jalur pantura.. Ketika sudah mendekati Banyuwangi, kalian akan melihat kiri kanan dipenuhi oleh hutan, saya lupa namanya apa disitu, cuma karena saya sampai di sana pada siang menjelang sore hari, hutan-hutan tersebut terlihat keren kiri kanannya seperti ada di luar negeri. Dan disitu juga ...