Skip to main content

Berdoa di Erawan Shrine - Four Face of Buddha Bangkok (Grand Hyatt)

Salah satu tujuan saya ke Bangkok kali ini adalah berdoa di Erawan Shrine. Tempat ini selalu ramai karena banyak penduduk lokal dan turis mau berdoa disini, bahkan banyak sekali orang Indonesia yang sengaja datang ke Bangkok hanya untuk berdoa disini dalam waktu tertentu. Banyak orang yang percaya bahwa berdoa di Erawan Shrine akan memberikan keberuntungan, kesehatan dan rejeki.

Erawan Shrine (Four Faces Buddha) - Grand Hyatt

Bagaimana Cara ke Erawan Shrine :
Kalian harus naik BTS sampai ke Chit Lom Station, kalian akan menemukan petunjuk "Erawan Bangkok" atau "Grand Hyatt Erawan Bangkok". Kalian ikuti saja setiap pentujuk itu dan kalian akan sampai di Erawan Shrine. Ada juga beberapa orang yang memilih untuk jalan kaki dari Pratunam, memakan waktu sekitar 20-30 menit.

Menuju Erawan Shrine
Jembatan menuju Erawan Shrine

ini petunjuk jalannya yah guys

Besar dan bersih banget yah
Nah udah keliatan kan

Kalian bisa membeli hio di dalam maupun diluar. diluar sepanjang jalan Erawan Shrine terdapat stand-stand kaki lima yang menjual hio, bunga dan lilin. Banyak yang bilang membeli hio di stand yang ada di luar Erawan lebih murah daripada di dalamnya.

Ramai banget kan
ini stand diluar yang jualan hio bunga dan lilin

Saat itu saya masih abu-abu dengan tata cara berdoa di Erawan Shrine ini dikarenakan takut berbeda dengan tata cara berdoa Four Face Buddha yang ada di Jakarta. Lalu saya membeli hio, lilin dan bunga di dalam Erawan Shrine. Saat itu saya membeli paket hio, lilin dan bunga seharga 1000 baht atau Rp. 400.000,-. Kalian akan mendapatkan Hio, lilin, bunga, patung gajah. Cukup kesulitan saya memilih membeli paket 1000 baht tersebut karena isinya banyak dan tidak ada tempat untuk menaruhnya. Akhirnya ada pegawai Erawan Shrine yang dapat berbahasa Mandarin dan beliau membantu kami. Jangan kaget yah guys kenapa harga hionya mahal banget. Kalian bisa membeli yang seharga 200 atau 500 baht (lupa saya). Jadi kalian bisa pilih yang sesuai dengan keinginan kalian. Tempat beli hio, dari pintu masuk, kalian liat saja di sebelah kanan ada antrian panjang di depan toko gitu, itu adalah antrian beli hio.

Bagaimana cara berdoa di Erawan Shrine?
Biasanya saya berdoa mengikuti arah jarum jam dimulai dari depan yang mengarah ke pintu masuk. Setiap wajah Buddha mempunyai elemen yang berbeda-beda yaitu Perlindungan, Hoki dan Rejeki, Keluarga dan Anak, serta Kesehatan. Pertama kalian menyalakan lilin dan hio. Kalian menaruh lilin terlebih dahulu lalu berdoa dan menaruhkan hio. Setelah hio, kalian menaruhkan bunga ke pagar lalu memberikan patung gajah kepada penjaga yang berada di dalam untuk diletakkan di dalam patung Buddha. Ulangi urutan seperti itu mengitari Four Face of Buddha. Setelah berdoa, saya diberikan air suci untuk cuci muka, tangan dan kaki oleh penjaga Erawan.





Banyak orang yang mengantri untuk berdoa di depan para penari dan menghadap ke Four Face of Buddha. Saya tidak ikut mengantri karena saya tidak mengerti dan takut salah. Namun jika kalian mengerti, monggo silahkan mengantri yahh hehe

Saya pernah mencari tahu di internet, ada yang bilang waktu terbaik untuk berdoa di Four face Buddha ini saat sore sekitar jam 6 sore - 7 malam, karena itu adalah waktu yang tepat untuk berdoa dan dikabulkan. Tapi sayangnya saya baru mengetahui hal itu saat saya kembali ke Jakarta jadi saya tidak sempat mengikuti waktu-waktu tersebut.

Jam buka Erawan Shrine adalah jam 6 pagi sampai 11 malam. Jadi kalian bisa menyesuaikan dengan waktu dan itinerary kalian untuk berdoa di Erawan Shrine ini.

Selamat berdoa yah guys !




Erawan Shrine Bangkok พระพรหม เอราวัณ
Open Hours : 6 am - 11 pm daily
Address : Lumphini, Pathum Wan, Bangkok 10330, Thailand (In front off Grand Hyatt Erawan Bangkok)

Comments

Popular posts from this blog

[PART 1] Nekat Road Trip Jakarta ke Bali (Mudik Lebaran 2018) Nyobain Tol Baru Jakarta Surabaya bareng anak umur 3 tahun!

Kali ini saya dan keluarga bener-bener nekat untuk road trip Jakarta ke Bali pas lebaran. Sejak ngerasain liburan pas lebaran tahun 2016 dari Jakarta ke Semarang, saya dan keluarga sangat kapok. Kasian Rachel alias Ping-ping yang waktu itu masih umur 1 tahunan bosen di jalan karena macetnya bener-bener gak gerak. Bayangin aja, dari Jakarta sampai Semarang itu makan waktu 23 jam gara-gara Brexit alias Brebes Exit , saat itu saya berangkat H-2. Awalnya saya sudah tidak mau pergi untuk road trip Jakarta Bali apalagi ajak Rachel alias Ping-ping ikut (kasian kalo macet kelamaan di jalan) tapi mami saya kayanya pengen banget ke bali jalan darat, akhirnya yaudah lah untuk menyenangkan hati orangtua akhirnya saya pun pergi. Sebelum saya pergi, saya sudah mencari tahu dulu di internet terkait dengan jalan tol Jakarta Surabaya, awalnya gak yakin bisa naik tol itu karena takut macet gara-gara banyak pemudik lain yang mau nyobain tol tersebut (kaya saya 😁😁). Jadi pilihan saya ada 2, lewat j...

[PART 2] Nekat Road Trip Jakarta ke Bali (Mudik Lebaran 2018) Nyobain Tol Baru Jakarta Surabaya bareng anak umur 3 tahun!

Lanjutin dari part 1, nah sekarang kita udah di jalan pantura. Saya sengaja berangkat pagi-pagi dari Malang supaya gak ngerasain malamnya Pantura karena menurut pengalaman saya yang sudah jadul bertahun-tahun lalu itu jalan Pantura ngeri sama bus-bus antar kota yang jalannya super amat sangat lincah salipannya ditambah gelapnya malam. Jalan Pantura di siang hari Menurut saya, perjalanan saya selama di Pantura ini sangat seru. Kita benar-benar bisa melihat kiri kita itu Pantai semua. Karena saya tidak dapat menemukan hal seperti ini di Jakarta, jadi saya sangat amat terkesima dengan indahnya pantai kita. Ini dia pantai yg persis di samping Jalan Pantura Lanjut deh kita jalan terus di jalur pantura.. Ketika sudah mendekati Banyuwangi, kalian akan melihat kiri kanan dipenuhi oleh hutan, saya lupa namanya apa disitu, cuma karena saya sampai di sana pada siang menjelang sore hari, hutan-hutan tersebut terlihat keren kiri kanannya seperti ada di luar negeri. Dan disitu juga ...